Kurangi Limbah Elektronik, Uni Eropa Akan Wajibkan iPhone Dukung Koneksi USB-C
pada tanggal
Jumat, 24 September 2021
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Komisi Eropa, badan eksekutif dari Uni Eropa, mengumumkan bahwa mereka akan mewajibkan semua produsen smartphone dan gawai untuk mendukung koneksi USB-C. Dikutip dari situs The Verge, hal tersebut untuk menyeragamkan koneksi data dan pengisian daya pada gawai sekaligus mengurangi limbah elektronik.
Limbah elektronik yang dimaksud komisi eropa di sini adalah charger berserta kabelnya. Jika semua gawai mendukung koneksi yang sama, Komisi Eropa menyakini limbah elektronik akan berkurang karena charger dan kabel yang dimiliki konsumen bisa dipakai pada gawai manapun dan produsen tak lagi harus memproduksinya dalam jumlah besar.
"Charger mengisi daya dari semua peralatan elektronik pokok kita. Di pasaran, semakin banyaknya gawai dengan spesifikasi berbeda- beda mendorong penggunaan charger yang berbeda-beda pula. Kami ingin mengakhiri hal tersebut," ujar anggota Komisi Eropa, Thierry Breton, Kamis, 23 September 2021.
Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa, Margrethe Vestager, menambahkan bahwa rencana penyeragaman koneksi ini juga dipicu lambannya industri gawai menghadirkan solusi atas limbah elektronik. Tak ingin berlama-lama, kata Vestager, langkah legislatif diambil komisi untuk kenyamanan dan kepentingan bersama.
Kaiann Drance dari Apple memamerkan iPhone 13 baru selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California yang disiarkan 14 September 2021. iPhone 13 dijual mulai harga 699 USD (Rp 9,9 juta), iPhone 13 Pro mulai dari 999 USD (Rp 14,2 juta) dan Pro Max mulai dari 1.099 USD (Rp 15,6 juta). Ketiga model tersebut akan tersedia pada 24 September.Apple Inc/Handout melalui REUTERS
"Konsumen Eropa frustrasi dengan makin banyaknya charger dan kabel yang tidak bisa dipakai satu sama lain serta menumpuk di laci mereka," ujar Vestager menegaskan.
Selain smartphone, produk yang akan terdampak oleh aturan ini jika disahkan adalah tablet, headphone, speaker portable, console video game, camera, dan masih banyak lagi.
Menurut laporan the Verge, rancangan aturan yang dibuat oleh Komisi Eropa juga akan memperhatikan isu teknologi fast-charging yang berbeda-beda di tiap produsen gawai. Targetnya, produsen gawai harus memastikan fitur fast-charging juga ada di semua produk mereka.
Perihal jual beli charger beserta kabelnya pun tak ketinggalan dalam rancangan aturan terkait. Rancangan aturan itu memastikan pelanggan akan diberi kebebasan untuk memilih antara membeli produk gawai dengan charger atau tidak.
Dari sekian banyak produsen, Apple kemungkinan yang akan paling terdampak kebijakan ini. Saat ini, Apple memakai kabel berbeda di iPhone, iPad, dan Macbook untuk koneksi data dan pengisian daya yaitu Lightning. Sementara itu, mayoritas kompetitornya memakai USB-C.
Untuk aturan itu disahkan, rancangannya perlu disahkan dulu di Parlemen Uni Eropa. Sistem voting biasanya dipakai untuk itu. Jika diadopsi, maka produsen dan manufaktur diberi waktu dua tahun untuk mengubah produksinya sesuai dengan aturan Uni Eropa yang berlaku.
Pada tahun 2020, rancangan penyeragaman koneksi data dan pengisian daya ini sudah disuarakan ke Parlemen Eropa. Mayoritas anggota Uni Eropa mendukungnya, mengindikasikan tak akan sulit bagi kebijakan baru tersebut untuk disahkan. (Tempo)